DUNIA
Obama Kenang Korban Insiden 9/11
"Berkat pengorbanan merekalah, Amerika menjadi seperti sekarang."
JUM'AT, 14 SEPTEMBER 2012
(REUTERS/Jason Reed)
Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan istrinya, Michelle, mengenang korban tewas pada insiden 11 September 2001 yang meruntuhkan menara kembar WTC di New York. Dalam pidatonya, Obama mengatakan bahwa para korban tewas tidak akan pernah dilupakan.
Berbicara di Pentagon pada Selasa waktu setempat, lokasi yang juga menjadi sasaran hantaman pesawat, Obama mengatakan bahwa insiden yang terjadi 11 tahun lalu tersebut akan menjadi kenangan buruk bagi keluarga korban tewas yang hampir mencapai 3.000 orang. Namun demikian, negara tidak akan melupakan jasa-jasa para korban.
"Tidak peduli berapa tahun telah berlalu, tak peduli berapa kali kita berkumpul bersama di sini, perlu diingat: Kalian tidak sendiri, orang-orang yang kalian cintai tidak akan dilupakan. Mereka tetap akan dikenang di negara ini, karena berkat pengorbanan merekalah Amerika menjadi seperti sekarang, Amerika yang lebih kuat," kata Obama.
Sebelum berpidato di Pentago, Obama, Michelle dan para staf Gedung Putih mengheningkan Cipta di Pekarangan Selatan Gedung Putih. Setelah itu, mereka menuju Pemakaman Arlington National, untuk mengenang tentara yang tewas di Irak dan Afganistan.
Pada 11 tahun lalu, dua buah pesawat Boeing 767 milik menara kembar WTC di New York. Tidak lama kemudian, menara 110 lantai itu runtuh menjadi puing. Ribuan orang tewas, termasuk polisi dan pemadam kebakaran yang bekerja mengevakuasi korban.
Tidak lama berselang, pesawat berikutnya menabrak sisi timur kantor pusat Pentagon, menewaskan 184 orang. Akibat dua peristiwa ini, AS menyatakan perang dengan teroris al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden.
Obama menegaskan bahwa peperangan Amerika Serikat adalah dengan militan al-Qaeda, bukan dengan Islam. Pernyataannya ini sejalan dengan komitmennya ketika pertama menjabat 2009 lalu, yaitu merengkuh dunia Islam.
"Saya selalu katakan, perlawanan kita adalah dengan al-Qaeda dan cabang-cabangnya, bukan dengan Islam atau agama lainnya. Negara ini dibangun atas dasar kebebasan dan toleransi," ujarnya.
Berbicara di Pentagon pada Selasa waktu setempat, lokasi yang juga menjadi sasaran hantaman pesawat, Obama mengatakan bahwa insiden yang terjadi 11 tahun lalu tersebut akan menjadi kenangan buruk bagi keluarga korban tewas yang hampir mencapai 3.000 orang. Namun demikian, negara tidak akan melupakan jasa-jasa para korban.
"Tidak peduli berapa tahun telah berlalu, tak peduli berapa kali kita berkumpul bersama di sini, perlu diingat: Kalian tidak sendiri, orang-orang yang kalian cintai tidak akan dilupakan. Mereka tetap akan dikenang di negara ini, karena berkat pengorbanan merekalah Amerika menjadi seperti sekarang, Amerika yang lebih kuat," kata Obama.
Sebelum berpidato di Pentago, Obama, Michelle dan para staf Gedung Putih mengheningkan Cipta di Pekarangan Selatan Gedung Putih. Setelah itu, mereka menuju Pemakaman Arlington National, untuk mengenang tentara yang tewas di Irak dan Afganistan.
Pada 11 tahun lalu, dua buah pesawat Boeing 767 milik menara kembar WTC di New York. Tidak lama kemudian, menara 110 lantai itu runtuh menjadi puing. Ribuan orang tewas, termasuk polisi dan pemadam kebakaran yang bekerja mengevakuasi korban.
Tidak lama berselang, pesawat berikutnya menabrak sisi timur kantor pusat Pentagon, menewaskan 184 orang. Akibat dua peristiwa ini, AS menyatakan perang dengan teroris al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden.
Obama menegaskan bahwa peperangan Amerika Serikat adalah dengan militan al-Qaeda, bukan dengan Islam. Pernyataannya ini sejalan dengan komitmennya ketika pertama menjabat 2009 lalu, yaitu merengkuh dunia Islam.
"Saya selalu katakan, perlawanan kita adalah dengan al-Qaeda dan cabang-cabangnya, bukan dengan Islam atau agama lainnya. Negara ini dibangun atas dasar kebebasan dan toleransi," ujarnya.
Post a Comment