Dengan gadis yang berpetualang dengan karton. (Oddity Central)
New York - Hati siapa yang tak hancur ditinggal orang tua untuk selama-lamanya. Seperti yang dialami Jinna Yang.
Ayah Jinna meninggal karena kanker dua tahun lalu. Kepergian sang ayah yang begitu cepat, tak membuat perempuan berusia 25 tahun itu hilang akal untuk tetap selalu bersama. Bahkan dalam jalan-jalan sekalipun.
Seperti diberitakan Oddity Central yang dimuat Liputan6.com, Kamis (25/6/2014), Jinna pun melakukan perjalanan keliling dunia dengan sosok ayah dari karton seukuran manusia. Ia lalu berfoto di semua tempat yang dikunjunginya, alih-alih memberitahukan kebahagian itu kepada sang ayah.
Hal itu dilakukannya, karena merasa kesulitan menjalani hidup setelah sang ayah meninggal. Jinna mengaku hidupnya sebagai karyawan sebuah perusahaan di New York semakin berat.
"Dari luar, saya tampak memiliki semuanya," tulis Jinna di blognya. "Apa yang orang tidak lihat adalah serangkaian peristiwa kehidupanku. Hati, pikiran dan jiwaku".
"Aku telah mencapai titik, di mana aku kehilangan kemauan untuk hidup," lanjut tulisan Jinna.
"Aku menyerah pada semua impianku. Aku menjauh dari orang yang kucintai dan teman-teman dekatku. Aku mengalami alopecia dan rambutku rontok. Aku sadar, aku sangat menyesal bahwa ayahku mengorbankan mimpinya bepergian dan bermain golf untuk mencukupi kebutuhan keluarga," kenang Jinna sedih.
Selama hampir dua tahun setelah kematian ayahnya, sambung Jinna, ia tidak bisa berdamai dengan rasa bersalahnya.
Suatu pagi saat bangun tidur, beber Jinna, ia lalu memutuskan untuk melepaskan penat yang selama ini membebaninya.
Dia berhenti dari pekerjaannya, mengakhiri hubungan kasihnya yang telah dirajut selama 5 tahun, menolak memperpanjang sewa apartemennya dan menjual lemari besar yang dimilikinya.
Setelah itu, Jinna membeli tiket ke Islandia dan terbang bersama potongan karton bergambar ayahnya. Lalu ia bekerja 12 jam sehari, enam hari seminggu, di toko dry cleaning di Norfolk, Virginia.
"Ayah saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk keliling dunia," ucap Jinna. "Dia mengorbankan hidupnya untuk orang lain. Orangtua, anak-anakn, istri, keluarganya dan teman-temannya."
"Meskipun dia tidak ada di sini secara fisik, aku tahu dia bersama kami dalam semangat. Untuk berbagi cerita, dan untuk mendamaikan hati ibu tiriku, adikku yang berusia 22 tahun, adikku yang berusia 9 tahun, dan aku sendiri, aku membawanya keliling Eropa. Lalu berfoto bersama di depan beberapa tujuan yang paling ikonik di dunia," urai Jinna.
Jinna kini telah berbagi semua gambar dari perjalanannya di blog pribadinya. Potret ayahnya di situs-situs terkenal seperti Blue Lagoon di Islandia, Le Louvre di Paris, dan Colosseum di Roma pun terpampang.
Melalui foto-fotonya, ia berharap bisa menginspirasi orang untuk mengejar impian dan aspirasi mereka.
Post a Comment